MAKNA KEBERSAMAAN DARI DUA GENERASI YANG BERBEDA

 

Potret Gen Alpha sibuk dengan gadgetnya

Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momentum yang dirindukan—bukan hanya sebagai penanda kemenangan setelah sebulan berpuasa, tapi juga sebagai ruang temu yang mempererat ikatan keluarga. Namun, dari tahun ke tahun, cara tiap generasi menikmati hari suci ini tampak semakin berbeda. Dua potret sederhana bisa jadi cerminan perubahan zaman.

Di ruang keluarga yang terang dan rapi, tampak lima anak-anak duduk berjejer, masing-masing sibuk dengan gadget di tangan. Tanpa suara, mereka menyelami dunia virtual, memainkan game, atau menonton video. Mereka adalah representasi Gen Alpha—generasi yang lahir dalam pelukan teknologi, tumbuh dengan layar sentuh sejak balita. Keakraban mereka bukan dengan obrolan, tapi dengan sinyal Wi-Fi yang kuat.

Kontras terlihat di luar rumah. Beberapa pria paruh baya dengan pakaian sarung dan peci bersenda gurau hangat. Tawa mereka pecah di beranda rumah, tanpa perlu teknologi perantara. Satu di antaranya bahkan menggunakan kruk, namun semangat silaturahminya tak surut. Generasi ini, yang bisa disebut sebagai bagian dari Gen Baby Boomer, masih menjunjung tinggi tradisi saling kunjung dan berbagi cerita langsung, dari hati ke hati.

Perbedaan ini bukan semata soal benar atau salah, tapi tentang cara masing-masing generasi memaknai kebersamaan. Bagi Gen Alpha, mungkin keberadaan dalam satu ruangan sudah cukup disebut kumpul. Sedangkan bagi yang lebih tua, silaturahmi tak cukup hanya dengan hadir—harus ada dialog, tatapan, dan sentuhan tangan yang saling menguatkan.

Hari Raya kini menjadi panggung dua dunia yang berjalan berdampingan: dunia nyata dan dunia digital. Mungkin sudah waktunya kita mencari jembatan di antaranya—mengajarkan anak-anak bahwa Hari Raya bukan hanya soal libur panjang dan game baru, tapi juga tentang cerita kakek-nenek yang tak bisa ditemukan di YouTube atau TikTok.

Karena sejatinya, kebahagiaan lebaran adalah saat kita hadir, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara jiwa.

Robba Masula

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Al kahfi Nabi Musa dan Nabi Khidzir [daily-ki]

Tradisi Ziarah Kubur di Batang Tercemar Sampah, Bunga Tabur Dihinggapi Lalat Besar